Senin, 06 Oktober 2014

PERAN DAN FUNGSI MEDIA PEDIDIKAN



PERANAN DAN FUNGSI MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF
Seorang guru melaksanakan proses belajar mengajar harus memiliki gagasan yang ditujukan dalam desain instruksional, sebagai titik awal dalam melakukan komunikasi dengan peserta didik. Karena itu, dalam menyusun desain adanya unsur-unsur yang dapat menunjang proses komunikasi serta adanya tujuan dari komunikasi. Hal ini berarti bahwa agar proses komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien, perlu mengenal tentang peranan dan fungsi media instruksional edukatif. Peranan dan fungsi media instruksional edukatif sangat dipengaruhi oleh ruang, waktu, pendengar (penerima pasan atau peserta didik) serta sarana dan prasarana yang tersedia, di samping sifat dari media instruksional edukatif.
1.      Peranan media instruksional edukatif
a.       Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
Misalnya: peserta didik yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang belum pernah melihat lautan dapat digunakan media film, video kaset.
b.      Membatasi batas-bats ruang kelas.
Misalnya: benda-benda yang akan diajarkan sulit dibawa ke dalam kelas, dapat diajarkan melalui film strip, film side, dan sebagainya.
c.       Mengatasi kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil.
Misalnya: sel, bakteri, atom dapat digunakan media gambar, slide, film, dan sebagainya.
d.      Mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat, sedangkan proses gerakan itu menjadi pusat perhatian peserta didik.
e.       Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah.
f.       Mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga. Misalnya, alat bantu sistem pengeras suara.
g.      Mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Misalnya: terjadinya letusan gunung berapi. Pertumbuhan tumbuhan atau pembiakan binatang, dapat digunakan media gambar, film dan sebagainya.
h.      Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar. Misalnya: kunjungan ke museum, ke kebun binatang, dan sebagainya.
i.        Memberikan kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan peserta didik berbeda-beda.
j.        Membangkitkan minat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta didik.
2.      Fungsi Media Instruksional Edukatif
Seperti telah dikemukakan di muka bahwa media instruksional edukatif mempunyai fungsi yang cukup berarti di dalam proses belajar mengajar, seperti berikut:
a.       Menurut Derek Rowntree, media pendidikan (media instruksional edukatif) berfungsi:
1)      Membangkitkan motivasi belajar.
2)      Mengulang apa yang telah dipelajari.
3)      Menyediakan stimulus belajar.
4)      Mengaktifkan respon peserta didik.
5)      Memberikan balikkan dengan segera.
6)      Menggalakkan latihan yang serasi.
b.      Menurut McKnown ada 34 fungsi yaitu:
1)      Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada instruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan peserta didik.
2)      Membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik karena:
a)      Membina instruksional edukatif pada umumnya merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik, sehingga menarik perhatian peserta didik.
b)      Penggunaan media instruksional edukatif memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih besar dibandingkan dengan cara belajar yang tradisional.
c)      Media instruksional edukatif lebih konkret dan mudah dipahami.
d)     Memungkinkan peserta didik untuk berbuat sesuatu.
e)      Mendorong peserta didik untuk tahu lebih banyak.
3)      Memberikan kejelasan (Clarification)
4)      Memberikan Rangsangan (stimulation)
c.       Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap kegunaan berbagai media instruksional edukatif oleh Edgar Dale. YD Finn dan F. Hoban di Amerika Serikat, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila Audio Visual Aids (AVA) digunakan secara baik akan memberikan sumbangan pendidikan sebagai berikut:
1)      Memberikan dasar pengalaman konkret bagi pemikiran dengan pengertian-pengertian abstrak.
2)      Mempertinggi perhatian anak.
3)      Memberikan realitas, sehingga mendorong adanya Self-activity
4)       Memberika hasil belajar yang permanen.
5)      Menambah perbendaharaan bahasa anak yang benar dipahami (tidak verbalistik).
6)      Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi media instruksional edukatif adalah:
1.      Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2.      Memperjelas informasi pada waktu tatap muka dalam proses belajar mengajar.
3.      Melengkapi dan memperkaya informasi dalam proses belajar mengajar. \
4.      Mendorong motivasi belajar.
5.      Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam menyampaikannya.
6.      Menambah variasi dalam penyajian materi.
7.      Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
8.      Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diberikan guru, serta cakrawala yang lebih luas, sehingga pendidikan bersifat produktif.
9.      Memungkinkan peserta didik memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. 
10.  Mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik serat peserta didik dengan lingkungannya.
11.  Mencegah terjadinya verbalisme.
12.  Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
13.  Dengan menggunakan media instruksional edukatif secara tepat, dapat menimbulkan semangat, yang lesu menjadi bergairah, pelajaran berlangsung menjadi lebih hidup.
14.  Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas, tidak muda di lupa)
15.  Dapat mengatasi watak dan pengalaman yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar