PERANAN DAN
FUNGSI MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF (PENDIDIKAN)
Seorang guru
melaksanakan proses belajar mengajar harus memiliki gagasan yang ditujukan
dalam desain instruksional, sebagai titik awal dalam melakukan komunikasi
dengan peserta didik. Karena itu, dalam menyusun desain adanya unsur-unsur yang
dapat menunjang proses komunikasi serta adanya tujuan dari komunikasi. Hal ini berarti
bahwa agar proses komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien, perlu
mengenal tentang peranan dan fungsi media instruksional edukatif. Peranan dan
fungsi media instruksional edukatif sangat dipengaruhi oleh ruang, waktu,
pendengar (penerima pasan atau peserta didik) serta sarana dan prasarana yang
tersedia, di samping sifat dari media instruksional edukatif.
1.
Peranan
media instruksional edukatif
a.
Mengatasi
perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
Misalnya: peserta didik yang bertempat tinggal di daerah pegunungan
yang belum pernah melihat lautan dapat digunakan media film, video kaset.
b.
Membatasi
batas-bats ruang kelas.
Misalnya: benda-benda yang akan diajarkan sulit dibawa ke dalam
kelas, dapat diajarkan melalui film strip, film side, dan sebagainya.
c.
Mengatasi
kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena
terlalu kecil.
Misalnya: sel, bakteri, atom dapat digunakan media gambar, slide,
film, dan sebagainya.
d.
Mengatasi
gerak benda secara cepat atau terlalu lambat, sedangkan proses gerakan itu
menjadi pusat perhatian peserta didik.
e.
Mengatasi
hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati
secara terpisah.
f.
Mengatasi
suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga.
Misalnya, alat bantu sistem pengeras suara.
g.
Mengatasi
peristiwa-peristiwa alam. Misalnya: terjadinya letusan gunung berapi.
Pertumbuhan tumbuhan atau pembiakan binatang, dapat digunakan media gambar,
film dan sebagainya.
h.
Memungkinkan
terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar.
Misalnya: kunjungan ke museum, ke kebun binatang, dan sebagainya.
i.
Memberikan
kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan
peserta didik berbeda-beda.
j.
Membangkitkan
minat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta
didik.
2.
Fungsi
Media Instruksional Edukatif
Seperti telah
dikemukakan di muka bahwa media instruksional edukatif mempunyai fungsi yang
cukup berarti di dalam proses belajar mengajar, seperti berikut:
a.
Menurut
Derek Rowntree, media pendidikan (media instruksional edukatif)
berfungsi:
1)
Membangkitkan
motivasi belajar.
2)
Mengulang
apa yang telah dipelajari.
3)
Menyediakan
stimulus belajar.
4)
Mengaktifkan
respon peserta didik.
5)
Memberikan
balikkan dengan segera.
6)
Menggalakkan
latihan yang serasi.
b.
Menurut
McKnown ada 34 fungsi yaitu:
1)
Mengubah
titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada
instruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan
peserta didik.
2)
Membangkitkan
motivasi belajar pada peserta didik karena:
a)
Membina
instruksional edukatif pada umumnya merupakan sesuatu yang baru bagi peserta
didik, sehingga menarik perhatian peserta didik.
b)
Penggunaan
media instruksional edukatif memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih
besar dibandingkan dengan cara belajar yang tradisional.
c)
Media
instruksional edukatif lebih konkret dan mudah dipahami.
d)
Memungkinkan
peserta didik untuk berbuat sesuatu.
e)
Mendorong
peserta didik untuk tahu lebih banyak.
3)
Memberikan
kejelasan (Clarification)
4)
Memberikan
Rangsangan (stimulation)
c.
Berdasarkan
hasil penyelidikan terhadap kegunaan berbagai media instruksional edukatif oleh
Edgar Dale. YD Finn dan F. Hoban di Amerika Serikat, dapat ditarik
kesimpulan bahwa apabila Audio Visual Aids (AVA) digunakan secara baik akan
memberikan sumbangan pendidikan sebagai berikut:
1)
Memberikan
dasar pengalaman konkret bagi pemikiran dengan pengertian-pengertian abstrak.
2)
Mempertinggi
perhatian anak.
3)
Memberikan
realitas, sehingga mendorong adanya Self-activity
4)
Memberika hasil belajar yang permanen.
5)
Menambah
perbendaharaan bahasa anak yang benar dipahami (tidak verbalistik).
6)
Memberikan
pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.
Pendapat lain mengatakan
bahwa fungsi media instruksional edukatif adalah:
1.
Menyampaikan
informasi dalam proses belajar mengajar.
2.
Memperjelas
informasi pada waktu tatap muka dalam proses belajar mengajar.
3.
Melengkapi
dan memperkaya informasi dalam proses belajar mengajar. \
4.
Mendorong
motivasi belajar.
5.
Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam menyampaikannya.
6.
Menambah
variasi dalam penyajian materi.
7.
Menambah
pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
8.
Memberikan
pengalaman-pengalaman yang tidak diberikan guru, serta cakrawala yang lebih
luas, sehingga pendidikan bersifat produktif.
9.
Memungkinkan
peserta didik memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan
minatnya.
10.
Mendorong
terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik
dengan peserta didik serat peserta didik dengan lingkungannya.
11.
Mencegah
terjadinya verbalisme.
12.
Dapat
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
13.
Dengan
menggunakan media instruksional edukatif secara tepat, dapat menimbulkan
semangat, yang lesu menjadi bergairah, pelajaran berlangsung menjadi lebih
hidup.
14.
Mudah
dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat
membekas, tidak muda di lupa)
15.
Dapat
mengatasi watak dan pengalaman yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar